Kamis, 07 April 2016

faktor-faktor terjadinya bentang alam



Bentang alam
Bentang alam adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah. Jenis-jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah, tanjung, dll, sedangkan samudra dan benua adalah contoh jenis bentang alam tingkat tertinggi.
Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan memengaruhi bentang alam. Faktor biologi dapat pula memengaruhi bentang alam, contohnya adalah peranan tumbuhan dan ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang.

A.  Penyebab bentang Alam

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari. Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.
1.
Pelapukan 
Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- Pelapukan fisik atau mekanik
- Pelapukan organis
- Pelapukan kimiawi
a.
Pelapukan fisik dan mekanik.
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya. Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.
 - Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1.
Perbedaan temperatur yang tinggi.


2.
Pembekuan air di dalam batuan
3.
Berubahnya air garam menjadi kristal.


b. Pelapukan organik

Penyebabnya adalah proses organisme (binatang, tumbuhan, dan manusia,) binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
c.
Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.








Pengikisan.
Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di laluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) Lahan juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan sungai berbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.

 Erosi Air Laut
Erosi air laut (abrasi) merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.

Erosi oleh es/gletser
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.






Erosi oleh angin
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya, Tanah Loss.


B. Unsur-unsur bentang alam antara lain :
a. Garis pantai, dikenal dengan batas pantai tidak teratur dan berlekuk-lekuk. Permukaan air laut sepanjang pantai mempunyai rona tekstur yang jelas. Rona air yang gelap pada pantai menandai air yang cukup tenag dan dalam.
b. Sungai, dikenal dengan tekstur dan rona permukaan air yang seragam dan kontras terhadap lingkungan sekitarnya. Arah sungai dapat dikenal dengan lebar sungai yang makin lebar ke arah muara.
c. Delta, dikenal sebagai endapan terhadap ujung aliran dekat muara di laut atau danau. Bentuk ukuran berbeda-beda tergantung jenis batuan, kecepatan aliran air, dan musim. Pada permukaan air sungai dan permukaan air laut, rona dan teksturnya jelas terlihat.
d. Mata air, ditandai dengan adanya awal dari sungai besar, dengan volume air yang berbeda pada suatu sungai.
e. Hutan bakau, dikenal dengan rona hitam,ketinggian pohon seragam, tumbuh pada pantai becek dengan air payau.
f. Hutan rawa, dikenal dengan rona dan tekstur yang tak seragam ketinggian pohon yang berbeda-beda dan tampak perairan di dekatnya.
g. Nipah, dikenal dengan rona terang dan seragam. Tumbuh berdekatan di tepi pantai dan akarnya masuk dalam air payau.
h. Rawa, dikenal dari rona dan teksturnya yang jelas sekali, dan batasnya tidak teratur.
i. Kipas alluvial,dikenal dengan bentuknyayang seperti kipas, permukaanya halus, ada kemiringan dengan bagian atas relatif curam. Ronanya putih sampai sampai kelabu putih.
j. Gumuk pasir, dikenal dengan bentuknya yang spesifik, yaitu sempit, memanjang, lurus, atau sedikit melengkung dengan igir-igir rendah dan permukaan igir datar, sejajar satu sama lain dan sejajar pantai.
k. Sandstone (batu pasir), dan konglomerat, dapat dikenal karena topografinya yang menonjol karena daya tahanya yang besar terhadap pelapukan dan erosi serta banyak retakan .
l. Sagu , dikenal dengan rona yang gelap, tumbuh berkelompok dengan ketinggian yang berbeda.
m. Hutan musim, dikenal dengan daun yang sering gugur selama musim kemarau, sehingga kelihatan gundul. Pohon-pohonnya lebih kecil dibandingkan hutan rimba.
n. Hutan lumut,dikenal dengan rona terang dan tumbuh pada ketinggian diatas 1500 m.
o. Hutan bambu, dikenal dengan daunya yang jarang dan bentuknya seperti bulu, serta tumbuhnya berkelompok.


 



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar